Guru yang baik tidak pernah menyadari betapa muridnya telah banyak lebih memahami dari apa-apa yang ia beri.
Guru yang baik dengan diamnya saja, tidak bertanya apa-apa malah membuat otak muridnya bekerja lebih berat, mencari jawaban lebih cepat.
Namun guru pun manusia, berhak dan wajar melewati apapun yang diajarkan saat merasakan makna dari ajarannya pada dirinya sendiri.
Esensi guru itu adalah kemauan dia memberi apa yang dia punya bahkan dengan diam saja.
*cuplikan dari perbincangan di pagi hari bersama seorang sahabat terkasih
Lantas, siapakah guru itu..
Apakah hanya mereka yang sudah dapat sertifikasi dan berseragam coklat, ataukah hanya mereka yang dapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa,
Perlu untuk sadar bahwa kehidupan tak berhenti belajar.
Tak cukup dengan taman kanak-kanak, sekolah dasar sampai menengah atas, dan strata 1 sampai 3.
Profesor pun tetap belajar.
Di hari libur kita masih belajar.
Tanpa ujian akhir semester, kita pun punya ujian lain yang penilaiannya tanpa kertas dan jawabannya tak ditulis dengan pena.
Guruku tersebar di penjuru, mereka dapat memberi dalam diamnya, meninggalkan inspirasi yang mempunyai efek besar dalam mengubah pandangan manusia.
Luasnya dunia tak dapat kupahami sendirian, untuk itulah Tuhan mengirimkan begitu banyak guru..
Kamarku, 11 Juni 2010
tuntulah ilmu sampai ke negeri Cina...
BalasHapusHappy weekend
pegen jadi guru ga mi? *guru profesi.
BalasHapusbtw, link blogku kok ga adaaaaa... tegaa...
belum tau gel..
BalasHapusah masa si, padahal udah kumasukkin dulu.
aku akan tambahkan sayang :)
halo!
BalasHapuslama diriku ini tak berkunjung ke blog-mu.haha
*just do some blogwalking
terinspirasi dari seminar kmaren mi?
iya mooon hehe.
BalasHapusayo menulis lagi, uas yang kejam sudah pergi :)