Apa yang salah dengan rupa-rupa kita yang berbeda, kalau hati kita sama putihnya.. Apa yang ironis dengan aku yang suka utara, lantas kau yang di selatan mengatakanku tak imbang, padahal kau sendiri tak ingin menjamah utaraku.. Apakah perlu kusampaikan kalau aku benar-benar ingin kutub-kutub ini berdamai, karena kurasa hal itu tak penting bila ku tak melakukan apa-apa.. Kau berkata aku cacat hati dengan segala tampakku yang tak ingin terlalu sering merunduk, namun kau buta dan tuli saat kau juga tak mau mengubah pandanganmu padaku. Bahkan saat ku mencoba, kau hanya tersenyum sekelebat, lalu kembali memakiku. Apa salah jika ku terbiasa tidur di kasur empuk, sedangkan kau mengikrarkan bahwa orang macam aku ini tak tahu apapun tentang dunia. Nasib ini, jalan ini, bukan pilihanku, tapi pilihan orang tuaku dengan usaha mereka, dan kehendak Tuhan yang memberikan suratan ini.. Tahukah kamu, kita, kamu, maupun aku, punya peran yang sama, punya beban yang sama beratnya, punya sisi angkuh masing...
Komentar
Posting Komentar