Pak polisi di hadapan menanyakan
kapan KTP saya hilang. Untunglah setelah beberapa detik berlalu dia tidak
melontarkan pertanyaan kedua (dalam prediksi saya), dimana KTP saya hilang. Keduanya adalah pertanyaan kurang berguna bagi
siapapun yang kehilangan surat pentingnya.
Kehilangan bukanlah hal yang
diinginkan siapapun, kehilangan juga bukan hal yang dapat dengan mudah kita
tahu kapan dan dimana terjadi. Sekalipun kita merasa sedih karena perginya
orang kesayangan, agaknya tetap sulit untuk tahu kapan rasa kehilangan itu
bermula. Dan dimana dapat ditemukan hal yang membuat kita tak kehilangan lagi.
Di pemakaman, di hadapan foto, atau di hamparan rerumputan halaman rumah tempat
kami biasa bermain. Saya tidak akan menemukannya lagi.
Bila terpaksa harus dijabarkan waktu
yang menjadi batas antara rasa memiliki dan rasa kehilangan –selayaknya bila
ditanyai polisi- jawabannya adalah malam hari. Karena setelah bangun di pagi
hari kita akan menyadari bahwa yang terjadi bukanlah mimpi, kita telah
benar-benar kehilangan. Saya merasakannya, banyak yang hilang di malam hari.
Usia, sehari lagi.
Kebon Sirih, 14 April 2014
Komentar
Posting Komentar