Kepada Hafida :
Terima kasih ibu, karena lahirkan adik..
Terima kasih adik karena kau menemaniku,
Waktu itu aku masih terlalu kecil dan polos, tak ingat betul kapan kamu lahir. Tahu-tahu kamu selalu ada menemani aku bermain.
Waktu itu aku masih penakut, lalu kita kemana-mana bersama dan setiap malam bercerita tentang cita-cita aku dan kamu yang digantungkan tinggi.
Terima kasih ayah, karena membuatku dan adik menciptakan cita-cita dan memeliharanya.
Dengan semua cerita-cerita tentang indahnya Sungai Nil, sampai literatur ribuan halaman, membawa kami ingin pergi kesana. Mengupas isi dunia.
Adik, usiamu berkurang.
Di hari ulang tahunmu, aku hanya dapat menjabat tangan, tanpa sebungkus pun bingkisan.
Banyak waktu aku canggung menyampaikan betapa aku menyayangimu.
Banyak saat dimana aku sibuk dengan egoku dan tak menengokmu.
Dalam jeda waktu itu, di setiap sujudku selalu kusebut namamu…
Selamat datang di gerbang yang semakin terbuka lebar, kedewasaan. Saat kita kecil, kamu dan aku ingin cepat dewasa agar dapat jadi astronot NASA yang terbang ke Mars.
Kita sudah semakin dekat, dekat dengan apapun yang ingin diraih, dekat dengan apapun yang harus terjelang, dekat pula pada rengkuhan peluk untuk kembali pada Tuhan.
Maka, berdoalah..
Selalu berdoa, kapanpun. Hanya Dia tempat kita mengadu.
Jangan pernah sedih, karena aku hanya akan tetap diam, tapi aku menangis.
Teruslah tegak dan menjulang seperti pohon besar di depan rumah.
Dengan cinta, di hari ulang tahun dik Fida yang ke 19
19 September 2010
01.17
Terima kasih ibu, karena lahirkan adik..
Terima kasih adik karena kau menemaniku,
Waktu itu aku masih terlalu kecil dan polos, tak ingat betul kapan kamu lahir. Tahu-tahu kamu selalu ada menemani aku bermain.
Waktu itu aku masih penakut, lalu kita kemana-mana bersama dan setiap malam bercerita tentang cita-cita aku dan kamu yang digantungkan tinggi.
Terima kasih ayah, karena membuatku dan adik menciptakan cita-cita dan memeliharanya.
Dengan semua cerita-cerita tentang indahnya Sungai Nil, sampai literatur ribuan halaman, membawa kami ingin pergi kesana. Mengupas isi dunia.
Adik, usiamu berkurang.
Di hari ulang tahunmu, aku hanya dapat menjabat tangan, tanpa sebungkus pun bingkisan.
Banyak waktu aku canggung menyampaikan betapa aku menyayangimu.
Banyak saat dimana aku sibuk dengan egoku dan tak menengokmu.
Dalam jeda waktu itu, di setiap sujudku selalu kusebut namamu…
Selamat datang di gerbang yang semakin terbuka lebar, kedewasaan. Saat kita kecil, kamu dan aku ingin cepat dewasa agar dapat jadi astronot NASA yang terbang ke Mars.
Kita sudah semakin dekat, dekat dengan apapun yang ingin diraih, dekat dengan apapun yang harus terjelang, dekat pula pada rengkuhan peluk untuk kembali pada Tuhan.
Maka, berdoalah..
Selalu berdoa, kapanpun. Hanya Dia tempat kita mengadu.
Kala kamu butuh sandaran, ada aku. Jangan lagi resah sibuk mencari, karena kakak akan selalu menemanimu.
Jangan pernah sedih, karena aku hanya akan tetap diam, tapi aku menangis.
Teruslah tegak dan menjulang seperti pohon besar di depan rumah.
Dengan cinta, di hari ulang tahun dik Fida yang ke 19
19 September 2010
01.17
terharu ni aku bacanya...
BalasHapuskakak yg baik...
klo berkenan, jalan-jalan ke blog juga ya...
daphoow.blogspot.com