Langsung ke konten utama

Bandara dan Awal

Saya berkali-kali mengantar teman ke bandara untuk pergi entah keluar kota, keluar pulau, atau keluar negeri sekalipun. Selalu merasa berat melepaskan seseorang untuk pergi, tapi tidak pernah sesedih ini.

Kesedihan perpisahan SD dapat tergantikan setelah masa orientasi Siswa SMP tiba. Sama halnya dengan ketika beranjak memasuki masa SMA dan kuliah. Selalu ada “gerombolan baru” yang mampu memberikan kebahagiaan di setiap tahap baru. Dan saya merasa tidak bergeser kemanapun karena kami akan dapat bertemu teman lama kapan saja dalam tempo 30 menit. Kami sama-sama tidak pergi terlalu jauh.

Kali ini, fase hidup sudah benar-benar berbeda dari masa sekolah. Saya dan teman-teman sedang harus melempar jangkar masing-masing. Hanya Tuhan yang tahu di mana jangkar akan menacap untuk melabuhkan perahu. Dunia kerja menggiring masing-masing dari kami akan pergi jauh.

Saya berkali-kali mengantar teman ke bandara, melepas kepergian tapi tidak sampai mengeluarkan air mata.

Pagi ini, seorang teman pergi, saya bahkan tidak ikut melepasnya. Namun baru kali ini saya menangis sesengukan atas sebuah perpisahan. Ia memang sahabat baik yang telah menyelinap diam-diam dalam relung hati saya dalam sekali.
Punggung akan kembali, bukan? Dan awal apapun sesungguhnya adalah indah. Perpisahan ini demi sebuah awal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dalam Upacara Perpisahanku

Malam itu puluhan orang berkumpul, di ruang yang tak punya tembok, atap, lantai, maupun jendela Mereka tidak masuk lewat pintu, tetapi dari sesuatu bernama tautan   Sambutan demi sambutan, cerita indah hingga sedih, saut menyaut Ingin rasanya aku menanggapi tiap kisah yang mereka lontarkan Misalnya, ketika ada yang bilang aku orang yang tegar -- padahal tidak jarang aku mengeluh dan menangis diam-diam Atau.. Ketika ada yang mengatakan masih punya utang janji padaku, rasanya ingin kutagih tunai malam itu juga   Tapi apa, aku tak ada..  Di daftar nama peserta itu, namaku tak nampak Di layar itu, fotoku tak terlihat Ternyata begini rasanya bisa menyembunyikan tawa dan tangis tanpa harus menutup  microphone  atau kamera -- yang biasa aku lakukan beberapa bulan ini, setiap hari   Dalam upacara tersebut, tidak ada lagi kesal.. Tak ada lagi benci.. Tuntas sudah yang belum selesai Yang ada hanya rasa sayang, rasa syukur aku pernah bertemu mereka dan mencipta banyak...

Jalan Kesana

Kata mama saya, sejak dulu anaknya ini terobsesi dengan Inggris. Asumsi yang didasari oleh hobi masa kecil saya mengumpulkan post card gratisan dari majalah Bobo. Salah satu favorit saya waktu itu yang bergambar Princess Diana. Gak paham lagi, dia anggun banget dan berjiwa sosial, super ngefans! Waktu kecil belum paham tentang skandal percintaannya, jadi tiada celah baginya wkwk. Lalu suatu hari saya pasang post card tersebut di album foto, di sebelah gambar saya lagi tiup lilin ulang tahun ke-5. Kayaknya random aja waktu itu, bukan ala ala sikap yang penting untuk dikenang bertahun-tahun kemudian. Saya sendiri lupa sama sekali kejadian itu. Dan ingin ke London karena entah kenapa saya penasaran sama Inggris, belum pernah kesana, dan negara itu tampak sangat unik. Banyak musikus yang karyanya saya nikmati berasal dari Inggris, seperti The Beatles, Elton John, Sting, Coldplay. Saya selalu yakin nuansa sebuah kota berpengaruh terhadap jiwa seni warganya, semacam Jogja atau Ba...

Dalaila Gisdara

Sebuah frase yang masih membuat saya sedikit geli tiap kali diucapkan, ketika kami ke klinik anak untuk imunisasi misalnya. Sebuah nama lengkap yang 100 persen dibuat oleh ayahnya, semudah mencuplik nama Dalai Lama dan Gusdur. Sejak awal kami berkomitmen untuk membuat nama yang sederhana dan Indonesia banget. Kendatipun demikian masih banyak yang bilang nama ini rumit dan berat. Yasudah, mudahnya panggil saja dia Agis. Agis punya wajah yang manis, entah, sampai sekarang masih dalam perdebatan mirip siapakah bayi ini. Saya suka sekali dengan senyumnya yang menyapa di pagi hari dan setiap malam sepulang saya dari kantor. Saya juga suka sekali dengan tangisnya saat minta minum atau merasa popoknya sudah tidak lagi nyaman. Saya menyukai tiap senti yang ada pada Agis, entah indah atau tidak. Kadang masih tidak percaya bahwa Agis adalah bagian dari saya, bahwa keberadaannya dimulai dari kehidupan saya.  Beberapa minggu setelah melahirkan Agis, saya sempat m...