Apa lagi?
Apa lagi yang masih kau tunggu?
Musim telah berganti, masa perlahan jadi silam
Yang kelam telah silam
Apa lagi?
Dan, siapa lagi yang kau tunggu?
Mereka sudah pergi, dia juga
Bersama surat-suratnya, bersama derai tawanya
Disertai cemooh atas kedurjanaanmu
Kapan lagi?
Kau akan muda seperti ini
Tubuhmu kokoh dan penuh keriangan
Pemikiranmu deras mengalir
Kawan-kawan sudah berteriak memanggil untuk main
Pada siapa?
Kau mengiba..
Jangan katakan tujuanmu tanpa nama
Tanpa yang satu ini, ku yakin hanya omong kosong
Sudah ku katakan, mereka telah pergi
Maka sudahlah…
Setiap pagi partikel lembut melewati pipimu dengan hangat
Begitu pula kiriman cahaya matahari sore
Malam yang kau tolak tak berhenti datang memetaforakan diam
Mengapa tatapanmu tetap kosong?
Manis, selesaikanlah urusanmu
Selama yang kau mau, tanpa batasan waktu
Tetapi, jangan pernah salahkan dirimu lagi
Mungkin, saat kau bangun kembali, ada perkara lain yang terlambat untuk kau pikirkan
Apa lagi yang masih kau tunggu?
Musim telah berganti, masa perlahan jadi silam
Yang kelam telah silam
Apa lagi?
Dan, siapa lagi yang kau tunggu?
Mereka sudah pergi, dia juga
Bersama surat-suratnya, bersama derai tawanya
Disertai cemooh atas kedurjanaanmu
Kapan lagi?
Kau akan muda seperti ini
Tubuhmu kokoh dan penuh keriangan
Pemikiranmu deras mengalir
Kawan-kawan sudah berteriak memanggil untuk main
Pada siapa?
Kau mengiba..
Jangan katakan tujuanmu tanpa nama
Tanpa yang satu ini, ku yakin hanya omong kosong
Sudah ku katakan, mereka telah pergi
Maka sudahlah…
Setiap pagi partikel lembut melewati pipimu dengan hangat
Begitu pula kiriman cahaya matahari sore
Malam yang kau tolak tak berhenti datang memetaforakan diam
Mengapa tatapanmu tetap kosong?
Manis, selesaikanlah urusanmu
Selama yang kau mau, tanpa batasan waktu
Tetapi, jangan pernah salahkan dirimu lagi
Mungkin, saat kau bangun kembali, ada perkara lain yang terlambat untuk kau pikirkan
Komentar
Posting Komentar