Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Bapak

Pagi ini berbeda dari biasanya, aku pergi ke kantor bersama Bapak. Obrolan tak terlalu santai mengalir menyenangkan, tentang yang sedang sering kita dengar dan baca di banyak tempat, kabinet baru. Bapak bukan orang yang sering muncul di hadapan publik sebagai seseorang karena sangat berpengaruh atas pembentukan kabinet atau salah satu nama yang digadang-gadangkan, tetapi dia tahu banyak tentang   hal yang tidak dapat disampaikan media. Ada gurat kecewa di sebagian besar komentarnya, aku pikir beberapa argumen di balik itu memang logis. Hal bernama kekecewaan tidak ia rasakan sendirian, ketika seorang koleganya harus pulang dari istana sore itu dengan kemeja putih, tanpa sempat berlari kecil saat dipanggil presiden. Kekecewaan juga dirasakan mereka yang telah berekspektasi punya pemimpin baru yang mumpuni namun yang datang justru jenis lainnya. Sedangkan aku, rasanya tak punya satu alasan pun untuk kecewa. Sebaliknya, aku punya satu alasan yang sudah lebih dari cukup un...