Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Hitungan Mundur

Menghitung mundur hari belum pernah semengharukan ini. Beberapa hari lalu aku bermimpi tentang selasar kampus yang diselimuti mendung, berjalan bersama beberapa sahabat menuju kantin sambil becanda mengingat tingkah konyol di kelas yang baru saja usai. Tiba-tiba pandanganku gelap, mata terbuka paksa, dan jam dinding telah menunjukkan garis lurus vertikal. Saatnya bersiap ke kantor. Dua puluh hari lagi. Aku bertanya pada Riski, bolehkan nanti pergi beberapa hari bersama teman-teman -setelah dua puluh hari dari sekarang-. Jawabannya tak penting, yang kupikirkan adalah bahwa semuanya tak akan lagi sama. Tiga hari lalu, sore yang cukup melelahkan. Sesampaiku di rumah langsung terhempaslah tubuh ini di sofa depan televisi. Di sampingku papa sedang duduk. Si ‘Lelaki Hari Minggu’ untuk belasan tahun lamanya, yang baru dua tahun ini bisa kutemui kapan saja. Di saat aku sudah tak lagi punya banyak waktu luang. Ingin sekali aku memeluknya seperti anak sekolah yang menangis karena dieje...