Dia datang setiap Minggu, masak air lalu buatkanku susu Dia datang setiap Minggu, di sebuah pagi dan memintaku matikan lampu Dia datang setiap Minggu, menanyakan kabar sekolahku lalu memberi beberapa lembar uang saku Dia datang setiap Minggu, menuntut keberadaanku di rumah yang sering kubiarkan lama menunggu Dia datang setiap Minggu, itulah yang tersisa dari Senin Selasa Rabu, serta Jumat, juga Sabtu Dia datang setiap Minggu, mengabdikan diri pada yang sering kali melempar hujat menggebu Dia datang setiap Minggu, hidupnya terus berperang melawan waktu yang kumiliki hanya sepertujuh Dia lelaki di hari Minggu, ayahku
tak sempurna, namun layak dibaca